Friday, March 30, 2012

TATA CARA UPACARA TAEKWONDO..,

TATA CARA UPACARA TAEKWONDO..,

Mungkin dari sebagian teman-teman ada yang masih bingung bagaimana sih Tata Cara Upacara TaeKwonDo yang baik? Nah berikut ini adalah Tata Cara Upacara TaeKwondo yang terdiri dari:

◊ DOJANG

Dojang merupakan suatu tempat berkumpulnya para Taekwondoin, baik tua maupun muda, laki-laki atau perempuan, secara bersama-sama untuk berlatih Taekwondo. Dojang biasanya berupa suatu kelas atau ruang tertutup, namun tidak tertutup kemungkinan bahwa suatu lapangan terbuka pun dijadikan sebagai suatu dojang. Di dojang, para Taekwondoin saling berlatih lebih jauh dan memperbaiki kemampuan diri masing-masing dalam Taekwondo, baik secara fisik maupun mental di bawah bimbingan seorang instruktur yang sudah terlatih juga sebelumnya. Instruktur yang biasa dipanggil dengan sebutan Sabam, berkewajiban untuk menciptakan suatu iklim yang baik di dalam dojang agar para Taekwondoin dapat berkonsentrasi dan berlatih Taekwondo dengan baik.

◊ PAKAIAN (DOBOK)

Dalam latihan Taekwondo, para anggota diwajibkan untuk mengenakan pakaian seragam Taekwondo pada saat setiap latihan ataupun acara-acara formal Taekwondo lainnya, seperti ujian kenaikan tingkat, pertandingan, dan lain-lain. Pakaian seragam atau Dobok ada 2 macam, yaitu yang berkerah putih dan hitam. Dobok berkerah putih dikenakan oleh Taekwondoin yang menyandang sabuk putih hingga sabuk biru strip merah. Sedangkan yang berkerah hitam hanya diperuntukkan bagi mereka yang telah menyandang sabuk merah dan sabuk hitam DAN.

◊ SABUK

Dalam Taekwondo dikenal ada berbagai tingkatan sabuk yang sekaligus juga menunjukkan tingkat kemampuan seseorang dalam Taekwondo. Berikut ini adalah urutan sabuk Taekwondo yang dikenal di Indonesia mulai dari tingkat yang paling awal hingga tingkat tertinggi:
1. Sabuk Putih
2. Sabuk Kuning Polos
3. Sabuk Kuning Strip Hijau
4. Sabuk Hijau Polos
5. Sabuk Hijau Strip Biru
6. Sabuk Biru Polos
7. Sabuk Biru Strip Merah
8. Sabuk Merah Polos
9. Sabuk Merah Strip Hitam Satu
10. Sabuk Merah Strip Hitam Dua
11. Sabuk Hitam (Dan)

Cara mengikat sabuk dalam Taekwondo pun memiliki aturan tersendiri yang khas. Berikut ini adalah petunjuk tentang cara mengikat sabuk dalam Taekwondo:
1. Sabuk di sisi kiri yang ada tulisan/nama, lebih pendek.
2. Sabuk di sisi kanan (lebih panjang), diputar melingkari badan. Sabuk yang disisi kiri (ada tulisan/nama) berada di bawah.
3. Panjang kedua sabuk disamakan.
4. Sabuk yang di sisi kiri tetap di bawah, sedangkan sabuk yang
disisi kanan dimasukkan ke bawah (menyilang dengan sabuk di sisi kiri) paling belakang, hingga keluar ke atas.
5. Sabuk yang berada di bawah (ada tulisan/nama) dipegang. Sabuk yang di atas diputar, diletakkan di atas sabuk yang berada di bawah, hingga membentuk lingkaran/celah.
6. Sabuk yang di bawah (ada tulisan/nama) dimasukkan ke dalam celah/lingkaran yang terbentuk tadi, lalu keduanya ditarik secara bersamaan.
7. Tampak depan, panjang kedua sabuk (sisi kanan dan kiri) diusahakan sama.
8. Tampak belakang, sabuk terlihat satu garis, sehingga tampak rapi.

◊ KYEONG RYE

Saling menghormati di antara sesama Taekwondoin merupakan salah satu sikap yang harus dimiliki oleh setiap Taekwondoin, baik di dalam latihan maupun diluar waktu latihan. Sikap saling menghormati ini tidak hanya kepada Pelatih atau Instruktur (Sabam) saja, tetapi juga kepada para pengurus, senior dan sesame Taekwondoin, bahkan kepada siapa pun.
Dalam bahasa Korea, Kyeong berarti menghormati, menghargai, dan Rye berati etiket, sopan santun. Untuk menghormati, para Taekwondoin membungkukan badannya ketika saling berhadapan badan.
Selama latihan, setiap sebelum dan sesudah latihan para Taekwondoin saling menghormati satu sama lain sebelumnya, khususnya kepada para Sabam. Demikian pula ketika sedang berlatih dalam berpasangan dengan teman atau dalam pertandingan, biasanya diawali dengan aba-aba “Cha-ryeot, Kyeong-Rye”.

◊ UPACARA

Upacara berupa doa, dilakukan baik sebelum atau sesudah latihan dalam Taekwondo. Ada dua posisi yang dikenal dalam Taekwondo untuk melakukan upacara ini, yaitu posisi berdiri dan duduk. Biasanya diawali dengan aba-aba “Shi-zen”.

No comments:

Post a Comment