Sejarah Wushu di Indonesia
Wushu atau yang seringkali juga disebut Kungfu adalah Seni Beladiri yang berasal dari Tiongkok kuno. Tersebar keseluruh penjuru dunia melalui orang Tionghoa / Hua Ren yang pergi merantau.Sejarah munculnya seni beladiri ini sudah tidak bisa ditelusuri lagi, konon usianya sudah ribuan tahun. Mungkin sama tuanya dengan sejarah Tiongkok yang dihiasi dengan banyak pertempuran. Dimana saat itu seni untuk bertempur dan mempertahankan diri sudah dikenal dalam bentuk yang masih sederhana.
Arti dari kata Wu adalah ilmu perang sedangkan arti kata Shu adalah seni Read the rest of this entry »
Wushu beli medali pertama “merah putih”
Nopember 22nd, 2011 by sarifauziah
Indonesia
berhasil meraih medali pertama dalam perhelatan Asian Games 2010.
Adalah atlet wushu Ardelia Ivana Irmanto yang mempersembahkan medali
perak di cabang wushu wanita.
Dalam perlombaan di Nansha Gymnasium, Guangzhou, Sabtu (13/11/2010) sore WIB, Ardelia mengawali kiprahnya dengan baik di kelas Nandao dengan meraih total nilai 9,37 dan dilanjutkannya di kelas Nanquan dengan nilai 9,55.
Total nilai yang dikumpulkan Ardelia memang tak cukup untuk mengalahkan atlet wanita tuan rumah, Lin Fan yang menguasai kelas Nandano dan Nanquan dengan nilai 9,9 dan 19,8 untuk merebut medali emas.
Namun pencapaian wanita muda berusia 17 tahun itu sudah bisa mengantarkannya duduk di podium kedua, mengalahkan peraih medali perunggu Xuen Cheau Tai dari Malaysia.
Sejak dibuka Jumat (12/11) kemarin, kontingen China masih menguasai klasemen umum dengan tujuh emas, tiga perak dan satu perunggu. Menguntit di posisi dua adalah Jepang dengan satu emas, dua perak dan tiga perunggu.
Sementara kontingen Indonesia masih duduk di urutan ketujuh dengan satu perak.
Dalam perlombaan di Nansha Gymnasium, Guangzhou, Sabtu (13/11/2010) sore WIB, Ardelia mengawali kiprahnya dengan baik di kelas Nandao dengan meraih total nilai 9,37 dan dilanjutkannya di kelas Nanquan dengan nilai 9,55.
Total nilai yang dikumpulkan Ardelia memang tak cukup untuk mengalahkan atlet wanita tuan rumah, Lin Fan yang menguasai kelas Nandano dan Nanquan dengan nilai 9,9 dan 19,8 untuk merebut medali emas.
Namun pencapaian wanita muda berusia 17 tahun itu sudah bisa mengantarkannya duduk di podium kedua, mengalahkan peraih medali perunggu Xuen Cheau Tai dari Malaysia.
Sejak dibuka Jumat (12/11) kemarin, kontingen China masih menguasai klasemen umum dengan tujuh emas, tiga perak dan satu perunggu. Menguntit di posisi dua adalah Jepang dengan satu emas, dua perak dan tiga perunggu.
Sementara kontingen Indonesia masih duduk di urutan ketujuh dengan satu perak.
Aliran kungfu
Sejarah kungfu dan aliran alirannya
Sejarah kungfu
Aliran-aliran kungfu (tradisionil) yang masih eksis dan berkembang sekarang umumnya bersumber dari Shaolin. Tetapi selain itu, terdapat pula aliran yang berasal dari Bu Tong (Wu Dang), Hoa San, dan lainnya.
Banyak kekeliruan yang menyamakan Wushu dengan Kung Fu. Wushu, yang beberapa tahun terakhir mulai popular, adalah “anak” dari berbagai aliran kungfu tradisionil. Wushu diciptakan dari kombinasi gerakan berbagai aliran kungfu. Jadi wushu merupakan suatu gerakan-gerakan yang telah distandarisasikan. Wushu lebih menonjolkan aspek oleh raga, keindahan, akrobatik, dan untuk tujuan show/pertunjukan. Gerakan-gerakan wushu bukan dimaksudkan untuk aspek bela diri.
Sedangkan kungfu tradisionil (Traditionil Chinese Martial Art), merupakan aliran yang telah ada dan berkembang sejak ratusan dan atau bahkan ribuan tahun lalu. Yang lebih luas lagi manfaatnya. Selain untuk tujuan olah raga , bela diri, keindahan , kungfu juga merupakan sarana untuk melatih karakter. Jadi merupakan suatu “Way of Life / Jalan Hidup.” Karena dalam kungfu, tujuan akhir yang harus dapat dicapai ialah untuk dapat “menaklukan diri sendiri,” maksudnya kita harus dapat mengalahkan sifat-sifat buruk yang ada dalam diri kita. Jadi amatlah pas slogan kungfu yang bunyinya : “Menaklukan orang lain adalah mudah, menaklukan diri sendiri amatlah susah”.
Apabila melihat dari gerakan-gerakannya, kungfu dapat dikategorikan kedalam dua aliran besar. Aliran eksternal dan aliran internal. Yang masuk kedalam aliran eksternal misalnya aliran Pek Ho (Bangau Putih), aliran Lo Han, aliran Keluarga Hung, aliran Ngo Cho , Wing Chun, dan sebagainya. Sedangkan yang masuk kategori aliran internal ialah Tai C’hi, Hsing Yi, Pa Kua.
Sebenarnya pada tingkat akhir / tinggi, tujuan kedua aliran ini sama. Kalau aliran eksternal, mulai melatih gerakan-gerakan dengan penuh tenaga dan akhirnya akan mendapatkan tenaga dalam. Aliran internal sebaliknya, dimulai dari gerakan-gerakan lebih lembut dan tujuan akhirnya juga sama yaitu memperoleh tenaga dalam.
Pada era digital ini, dimana semuanya serba instant, banyak orang yang juga menerapkan sistem secepat kilat dalam belajar dan berlatih kungfu. Sayangnya cara ini amatlah tidak tepat dan keliru besar. Karena untuk mendapatkan hasil yang benar dan tepat, diperlukan proses. Proses ini tidak dapat dilakukan dalam sekejap. Dengan berlatih secara tekun dan intensif, paling cepat, diperlukan waktu dua sampai tiga tahun baru dapat menguasai kungfu.
Hal lain yang turut membuat kerancuan ialah menjamurnya berbagai “aliran” baru dalam kungfu. Padahal, aliran-aliran besar yang ada sampai sekarang, merupakan suatu sistem yang diciptakan oleh para guru besar yang diakui oleh masyarakat dan telah teruji sepanjang sejarahnya. Jadi bukan suatu “aliran” yang dibuat oleh individu-individu yang merasa dan menganggap dirinya sebagai guru besar.
No comments:
Post a Comment